AIR TERJUN PENGANTIN
Kabupaten Ngawi kini mempunyai ikon wisata baru, yaitu dengan di resmikannya lokasi wisata air Terjun Pengantin di Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Ngawi. Keseriusan warga Desa hargo Mulyo untuk mengangkat potensi Desanya benar-benar berbuah manis. Warga Hargo Mulyo yang terus berbenah mengembangkan potensi ketrampilan di wilayahnya dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan ekonomi, seperti Budi Daya Jamur, membuat kerajinan dari bambu, lambat laun turut mendorong ketertarikan masyarakat Ngawi untuk melirik potensi wisata yang terdsapat di Desa Hargo Mulyo. Bahkan tidak jarang masyarakat sekitar melakukan gotong royong membersihkan lokasi Air terjun pengantin, membuatkan jalan bagi pengunjung, sampai membuat tempat duduk yang terpisah di sekitar Air terjun pengantin, warga kelihatan sangat antusias sekali dalam pengerjaan tempat wisata lokal ini, karena memang hampir setiap hari ada saja yang berkunjung entah itu orang tua, muda mudi ,aupun anak-anak. Puncaknya pada Peresmian air terjun yang dilakukan oleh Bupati Ngawi, Ir. H. Budi sulistyono.
Peresmian Lokasi wisata Air Terjun Pengantin ini sejalan dengan keseriusan Pemerintah Kabipaten Ngawi yang terus mempromosikan sektor wisata di Ngawi. Pada peresmian ini juga di hadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Oni Anwar Harsono, serta penandatanganan peresmian pendirian oleh Drs. Ramadhan Pohan, MIS, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PD.
Awalnya air terjun pengantin ini oleh warga sekitar di sebut Grojokan Ndukji/ jumog namun kini lebih di kenal dengan nama air tejun pengantin, karena posisi air terjun terbagi menjadi dua buah air terjun kembar maka sehingga lebih di kenal dengan istilah. Wakil Bupati Ngawi, Ony anwar Harsono menjelaskan bahwa pengembangan kawasan air terjun pengantin ini sebagai salah satu bentuk upaya pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Maka dalam mengambil kebijakan perlu adanya pengkajian secara detail untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan yang paling optimal. ‘’Pengkajian kelayakan terhadap air terjun Jumog sebagai bagian daerah yang strategis untuk dikembangkan, mengingat keberadaan kawasan air terjun Jumog selain berpotensi sebagai tempat pariwisata juga merupakan sumber daya untuk pembangkit listrik dengan system micro hidro,’’ terang Ony Anwar.
Wabup melanjutkan, kawasan air terjun Jumog ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti kios, sarana parkir dan toilet. Demikian juga rumah warga yang ada disekitar air terjun akan dipakai sebagai homestay atau tempat istirahat bagi pengunjung. ‘’Meskipun pengembangan kawasan ini menjadi tempat pariwisata akan tetapi kita tetap mempertahankan kealamian air terjun, mempertahankan areal sawah sebagai potensi pemandangan untuk meningkatkan daya tarik terhadap air terjun sendiri serta mempertahankan kelerengan lahan dengan meminimalisir cut and fill,’’ ungkap Ony Anwar.
Pengembangan kawasan air terjun Jumog merupakan salah satu bagian dari pengembangan potensi wisata yang ada di Ngawi seperti pemandian Tawun, pemandian air panas Ketanggung dan Jamus. Sementara pengembangan kawasan air terjun Jumog diperkirakan menghabiskan 6 miliar lebih dari pos anggaran sharing antara APBD dan APBN. ‘’Mudah-mudahan potensi alam yang kita kembangkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Ngawi umumnya demikian juga sebagai salah satu sumber PAD Ngawi sendiri,’’ pungkasnya.
Peresmian Lokasi wisata Air Terjun Pengantin ini sejalan dengan keseriusan Pemerintah Kabipaten Ngawi yang terus mempromosikan sektor wisata di Ngawi. Pada peresmian ini juga di hadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Oni Anwar Harsono, serta penandatanganan peresmian pendirian oleh Drs. Ramadhan Pohan, MIS, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PD.
Awalnya air terjun pengantin ini oleh warga sekitar di sebut Grojokan Ndukji/ jumog namun kini lebih di kenal dengan nama air tejun pengantin, karena posisi air terjun terbagi menjadi dua buah air terjun kembar maka sehingga lebih di kenal dengan istilah. Wakil Bupati Ngawi, Ony anwar Harsono menjelaskan bahwa pengembangan kawasan air terjun pengantin ini sebagai salah satu bentuk upaya pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Maka dalam mengambil kebijakan perlu adanya pengkajian secara detail untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan yang paling optimal. ‘’Pengkajian kelayakan terhadap air terjun Jumog sebagai bagian daerah yang strategis untuk dikembangkan, mengingat keberadaan kawasan air terjun Jumog selain berpotensi sebagai tempat pariwisata juga merupakan sumber daya untuk pembangkit listrik dengan system micro hidro,’’ terang Ony Anwar.
Wabup melanjutkan, kawasan air terjun Jumog ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti kios, sarana parkir dan toilet. Demikian juga rumah warga yang ada disekitar air terjun akan dipakai sebagai homestay atau tempat istirahat bagi pengunjung. ‘’Meskipun pengembangan kawasan ini menjadi tempat pariwisata akan tetapi kita tetap mempertahankan kealamian air terjun, mempertahankan areal sawah sebagai potensi pemandangan untuk meningkatkan daya tarik terhadap air terjun sendiri serta mempertahankan kelerengan lahan dengan meminimalisir cut and fill,’’ ungkap Ony Anwar.
Pengembangan kawasan air terjun Jumog merupakan salah satu bagian dari pengembangan potensi wisata yang ada di Ngawi seperti pemandian Tawun, pemandian air panas Ketanggung dan Jamus. Sementara pengembangan kawasan air terjun Jumog diperkirakan menghabiskan 6 miliar lebih dari pos anggaran sharing antara APBD dan APBN. ‘’Mudah-mudahan potensi alam yang kita kembangkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Ngawi umumnya demikian juga sebagai salah satu sumber PAD Ngawi sendiri,’’ pungkasnya.