Jumat, 25 Januari 2013

AIR TERJUN

AIR TERJUN PENGANTIN


Kabupaten Ngawi kini mempunyai ikon wisata baru, yaitu dengan di resmikannya lokasi wisata air Terjun Pengantin di Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Ngawi. Keseriusan warga Desa hargo Mulyo untuk mengangkat potensi Desanya benar-benar berbuah manis. Warga Hargo Mulyo yang terus berbenah mengembangkan potensi ketrampilan di wilayahnya dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan ekonomi, seperti Budi Daya Jamur, membuat kerajinan dari bambu, lambat laun turut mendorong ketertarikan masyarakat Ngawi untuk melirik potensi wisata yang terdsapat di Desa Hargo Mulyo. Bahkan tidak jarang masyarakat sekitar melakukan gotong royong membersihkan lokasi Air terjun pengantin, membuatkan jalan bagi pengunjung, sampai membuat tempat duduk yang terpisah di sekitar Air terjun pengantin, warga kelihatan sangat antusias sekali dalam pengerjaan tempat wisata lokal ini, karena memang hampir setiap hari ada saja yang berkunjung entah itu orang tua, muda mudi ,aupun anak-anak. Puncaknya pada Peresmian air terjun yang dilakukan oleh Bupati Ngawi, Ir. H. Budi sulistyono.

Peresmian Lokasi wisata Air Terjun Pengantin ini sejalan dengan keseriusan Pemerintah Kabipaten Ngawi yang terus mempromosikan sektor wisata di Ngawi. Pada peresmian ini juga di hadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Oni Anwar Harsono, serta penandatanganan peresmian pendirian oleh Drs. Ramadhan Pohan, MIS, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PD.

Awalnya air terjun pengantin ini oleh warga sekitar di sebut Grojokan Ndukji/ jumog namun kini lebih di kenal dengan nama air tejun pengantin, karena posisi air terjun terbagi menjadi dua buah air terjun kembar maka sehingga lebih di kenal dengan istilah. Wakil Bupati Ngawi, Ony anwar Harsono menjelaskan bahwa pengembangan kawasan air terjun pengantin ini sebagai salah satu bentuk upaya pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Maka dalam mengambil kebijakan perlu adanya pengkajian secara detail untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan yang paling optimal. ‘’Pengkajian kelayakan terhadap air terjun Jumog sebagai bagian daerah yang strategis untuk dikembangkan, mengingat keberadaan kawasan air terjun Jumog selain berpotensi sebagai tempat pariwisata juga merupakan sumber daya untuk pembangkit listrik dengan system micro hidro,’’ terang Ony Anwar.

Wabup melanjutkan, kawasan air terjun Jumog ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti kios, sarana parkir dan toilet. Demikian juga rumah warga yang ada disekitar air terjun akan dipakai sebagai homestay atau tempat istirahat bagi pengunjung. ‘’Meskipun pengembangan kawasan ini menjadi tempat pariwisata akan tetapi kita tetap mempertahankan kealamian air terjun, mempertahankan areal sawah sebagai potensi pemandangan untuk meningkatkan daya tarik terhadap air terjun sendiri serta mempertahankan kelerengan lahan dengan meminimalisir cut and fill,’’ ungkap Ony Anwar.

Pengembangan kawasan air terjun Jumog merupakan salah satu bagian dari pengembangan potensi wisata yang ada di Ngawi seperti pemandian Tawun, pemandian air panas Ketanggung dan Jamus. Sementara pengembangan kawasan air terjun Jumog diperkirakan menghabiskan 6 miliar lebih dari pos anggaran sharing antara APBD dan APBN. ‘’Mudah-mudahan potensi alam yang kita kembangkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Ngawi umumnya demikian juga sebagai salah satu sumber PAD Ngawi sendiri,’’ pungkasnya.

JAMUS

KEBON TEH JAMUS 


Wisata kebun teh Jamus Ngawi yang menyajikan pesona alam ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Beberapa mobil bernopol luar daerah juga terlihat parkir disepanjang pinggiran kebun teh Jamus, mereka menurut para pedagang sudah biasa berkunjung bersama keluarganya saat lebaran tiba. ‘’Seperti pada tahun-tahun sebelumnya setiap lebaran mereka selalu dating untuk menikmati wisata disini,’’ ujar Widya, salah satu pedagang kaki lima. 


Selebihnya, pada musim lebaran dengan membludaknya pengunjung menurut Widya juga berpengaruh omzet pemasukanya hingga naik mencapai 100 persen. ‘’Cukup lumayan penghasilan pedagang pada setiap lebaran daripada hari biasa,’’ terangnya.

Sementara seperti yang diungkapkan direktur utama PT Candi Loka Ir.H.Purwanto, penataan tempat wisata kebun yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Ngawi ini tetap mengedepankan wawasan lingkungan hidup dan agrowisata sejak tahun 1993.

Dengan membangun kawasan kebun dan lingkungannya tetap alami dan lestari. Kian padatnya volume kunjungan wisata ke Jamus, membuat pengembangan sektor Agrowisata Jamus dengan melengkapi berbagai fasilitas penunjang terus dilakukan.

Upaya ini tentunya membutuhkan dukungan berbagai pihak agar dapat terwujud, lebih-lebih akses jalan yang memadai menuju kawasan Agrowisata Jamus.Oleh sebab itu pengelola Kebun Teh Jamus telah melebarkan jalan di area kebun menuju tempat wisata disamping aman, kenyamanan berwisata akan dapat lebih sempurna apabila jalan pemkab di Sambirejo sampai dengan Jamus secara keseluruhan telah diperlebar. Berlibur ke Kebun Teh Jamus sangat terjangkau bagi semua kalangan dengan terbukti tiket masuk hanya Rp 2 ribu setiap pengunjungnya.

Wisatawan juga bisa menikmati indahnya bukit Borobudur Hill's, melihat kolam pemandian, sumber air lanang, dan beberapa pesona obyek wisata Kebun Teh Jamus yang lain.